Rabu, 05 September 2012

Refleksi Singkat Pada HUT ke 11 YHI.Papua 3 Sep 2012


Pada tahun 1992, untuk pertama kali kasus pengidap virus HIV/AIDS dijumpai di Papua, khususnya di Merauke. Jumlah pengidap pada saat itu berjumlah 6 orang. Beberapa diantara pengidap tersebut berkebangsaan Thailand yang bekerja sebagai nelayan yang beroperasi di Selatan Papua. Para nelayan yang berwarnegara Thailand tersebut, bekerja pada kapal-kapal nelayan tersebut seringkali merapat di pelabuhan Merauke untuk mengisi bahan bakar. Pada saat tersebut, para nelayan tersebut memanfaatkan peluang untuk melampiaskan keinginan seksnya pada para pekerja seks yang beroperasi di kota Merauke. Para nelayan tersebut diduga merupakan penyebar pertama virus mematikan ini di Papua.

Setelah sembilan tahun berlalu , Drs. David Wambrauw M.Si (Dosen dan Peneliti pada Universitas Cenderawasih) mengagas untuk membuat suatu wadah/divisi  sebagai kelanjutan dari program studi kependudukan(PSK) UNCEN dalam bidang penjangkaun dan penanggulangan Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV dan AIDS di kalangan Pekerja Seks Jalan (PSJ) di Kota Jayapura.

Gagasan untuk mendirikan divisi kesehatan program pencegahan HIV/AIDS yang secara mandiri dan berkonsentrasi di bidang pengembangan kesehatan masyarakat khususnya HIV/AIDS muncul sebagai aktualisasi dari semakin meningkatnya angka prevalensi dari masyarakat yang terpapar HIV/AIDSdan kian menjadi serius di Kota Jayapura. Merebaknya kasus HIV/AIDS di Jayapura dari waktu ke waktu dan merambah keseluruh sendi-sendi social,ekonomi,agama serta peradaban penduduk Papua lebih banyak disebabkan oleh tingginya perilaku yang berisiko terhadap infeksi menular seksual (IMS) & HIV/AIDS.

Pada 3 September 2001, didirikanlah Yayasan Harapan Ibu Papua, dengan keinginan untuk menyelamatkan masyarakat dari epidemi HIV yang sedang merebak saat itu dan terus meningkat  tidak hanya merata secara geografis, tetapi juga secara jenis kelamin, kelompok umur, kelas sosial dan tempat kerja. Harapan dan Cita-cita besar dari pendiri Yayasan Harapan Ibu (YHI) diwujudkan dengan penjangkauan (Pemberian informasi) dan merujuk (Memeriksakan diri bagi yang merasa berisiko) saat itu pada perempuan-perempuan  asli Papua.

Kini … Sebelas tahun telah berlalu Yayasan Harapan Ibu terus mengemban cita-cita pendiri untuk menyelamatkan masyarakat Papua dari ancaman  HIV dan AIDS. Tidak hanya perempuan Papua, namun telah meluas pada setiap Perempuan yang ada di Papua, dan semua orang yang hidup disini. YHI telah menjangkau Kelompok Sasaran : Pekerja Seks Jalan (PSJ),Pramuria Bar/Panti Pijat, Waria,TKBM,ABK,Supir, Pengojek, Laki-laki pekerja seks, serta Masyarakat umum lainnya, di Kota Jayapura- Port Numbay.
Penjangkauan Intesif dilakukan dengan Proses Komunikasi Perubahan Perilaku dengan metode : Penyebaran Media Komunikasi Informasi dan Edukasi secara individu dan kelompok,penyuluhan,pemutaran film dan cara lain yang tidak membosankan.

 Kegiatan laian yang dilakukan YHI adalah : Promosi Penggunaan Kondom dan Pendistribusian bagi yang membutuhkan,Konsultasi,Konseling tes HIV dan AIDS,Merujuk kelompok sasaran ke layanan klinik dan Mobile VCT. Untuk layanan VCT,masih mengakses pada layanan kesehatan  masyarakat yang disiapkan pemerintah, yaitu di Puskesmas terdekat. Pendampingan ODHA (orang hidup dengan HIV-AIDS) dan Pendampingan bagi kelompok populasi kunci maupun populasi umum yang negatif HIV,Pelatihan Peer Educator (PE) dari kelompok sasaran ; PSJ,Waria,Pramuria,Supir,Pengojek, Pelatihan Fasilitator Kampung (FK) dan Community Organizer (CO), Pelatihan Pengelola Outlet Kondom, Pelatihan Ketrampilan bagi ODHA.
Program Kekerasan Berbasis Gender (GBV) yang dilakukan di Kota Jayapura pada tahun 2010-2011 dan juga Bekerja sama dengan stakeholder untuk pelaksanaan program-program yang ada

Tantangan yang paling berat pada program yang sedang dikerjakan YHI adalah :masih kurangnya kepedulian masyarakat pada masalah kesehatan secara khusus kasus HIV dan YHI belum punya klinik sendiri. Peluang untuk mengembangkan parogram sangat terbuka karena informasi masih kurang, belum semua orang di Papua menerima info disisi lain Kasus HIV di Papua telah memasuki general epedimic (Hasil STBP 2006) dimana perlu penanganan yang lebih serius didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas,rasa kepedulian yang tinggi serta pendanaan yang cukup .

Dengan perjalanan panjang suka dan suka dalam melayani masyarakat di Kota Jayapura, Kota Sentani, YHI berharap dapat melebarkan sayap untuk bisa menolong masyarakat yang lebih luas dan lebih banyak.  Hormat dan terimakasih pada pendiri Yayasan Harapan yang mempunyai cita-cita luhur dan harapan yang besar bagi keselamatan orang di Tanah Papua.  (oleh : Veneranda.Kirihio. Direktris YHI)

HUT Yayasan Harapan Ibu ke 11 ( 3 September 2012)

Kita berbagi untuk menguatkan dan memberdayakan mereka menuju hidup yang lebih baik
Pantai Hamadi.... (3/9/2012)

Pdt.Magda Kafiar, memimpin Ibadah Syukur YHI

Ungkapan Sukacita

Ayo Main ...

Serius mengikuti Kegiatan

Antri ....

Santai dengarkan Khotbah

Ayo kita bernyanyi

Kue Ultah YHI dari Keladi

Juga serius

Serius juga

Kamis, 29 Desember 2011

Natal Yayasan Harapan Ibu

Doa Syukur

Pemasangan Lilin Natal

Suasana Ibadah Natal

Vg YHI
Rasa syukur Yayasan Harapan Ibu, dinyatakan dengan Ibadah Natal bersama dengan mitra dan dampingan._____

Rabu, 21 Desember 2011